twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Labels

Wednesday, May 29, 2013

Makalah PT. Maspion

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Di antara makhluk hidup yang di ciptakan oleh Allah SWT, manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan-Nya. Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupannya sehari-hari. Di antara manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain.

Salah satu orang yang mendapat kesempatan tersebut adalah sosok Alim Markus. Beliau adalah nahkoda dibalik kisah suksesnya PT. Maspion. Alim Markus mampu membawa UD. Logam Djawa (sebelum berdirinya Maspion) yang dulunya hanya produsen peralatan rumah tangga sederhana, dan sekarang menjadi PT. Maspion yang besar dan mampu merambah di pasar internasional. Dan untuk mengikuti jejak si penembak burung Maspion itulah maka makalah ini ada.

B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah berdirinya Maspion?
2.      Apa Visi dan Misi Maspion?
3.      Apa Etos Kerja  perusahaan Maspion?
4.      Apa saja hasil produksi yang dihasilkan Maspion?
5.      Bagaimana proses transaksi penjualan di Maspion?
6.      Dimana objek pemasaran Maspion?
7.      Berapa jumlah karyawan dan gaji di Maspion?



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Sejarah  Berdirinya Maspion
Maspion dan Alim Markus adalah dua nama yang tak terpisahkan. Di Jawa Timur, orang mengenal nama Maspion sebagai kelompok usaha besar, yang menjamah berbagai bidang usaha,seperti industri peralatan rumah tanga, elektronik, perbankan, real estate hingga perbisida. Sedangkan Alim Markus dikenal sebagai Presiden Direktur Grup Maspion, yang mampu melambungkan nama Maspion sebagai salah satu kelompok usaha yang paling bersinar di Jawa Timur. Perkembangan Grup Maspion yang makin pesat belakangan ini memang tidak lepas dari sentuhan tangan dan kegigihan Alim Markus. Pria berperawakan sedang ini rela mengorbankan pendidikan dan masa kecilnya untuk mulai berkiprah di dunia bisnis. Alim Markus hanya mengenyam pendidikan sampai kelas dua SMP karena keburu membantu usaha orang tuanya pada saat itu usia beliau baru 15 tahun.
Sebagai anak tertua, Pria berkelahiran 24 September 1951 itu diminta untuk membantu bisnis keluarganya yaitu UD. Logam Djawa, produsen peralatan rumah tangga sederhana yang terbuat dari bahan  alumunium, seperti panci dan wajan. Mulai pada saat itulah remaja Alim Markus mulai meninggalkan pendidikan formal di Sekolah, dan memasuki ajang pendidikan yang lebih luas yaitu dunia bisnis. Ia keluar masuk pasar dan toko untuk menjajakan barangnya dan bertemu dengan berbagai macam orang, dengan karakternya yang beragam. Dari pergaulan itulah ia menimba ilmu yang tidak pernah diajarkan di Sekolah. Selain itu, karena merasa pendidikan formalnya kurang, Markus pun mau bersusah payah menambah ilmu di sela-sela kesibukannya menjalankan roda usaha. Karena menurutnya Pengetahuan yang ia dapat  dari Sekolah formal dulu barulah  sangat sedikit, maka ia pun sibuk belajar akuntansi, bahasa Inggris dan Jepang, serta belakangan ia juga belajar bahasa Korea dan Jerman.
Karena perusahaannya masih kecil, Markus pun kemudian menjelajah berbagai aspek dalam pengelolaan usaha. Selain menangani pemasaran dan distribusi, ia pernah menjadi kasir, pemegang buku, dan pekerjaan lainnya. “Karena saya membantu perusahaan sejak kecil sampai besar, maka saya mengalami semua seluk beluk perusahaan,” kata Markus. Berkat gemblengan masa lalunya, hingga kini Markus selalu ingin mengetahui bagaimana perkembangan bisnisnya. Jadi, misalnya ketika berjalan-jalan di pabrik, ia bisa tahu berbagai proses produksi yang dijalani. Ia memang ingin mengetahui segala sesuatunya secara rinci. “Kita harus mengetahui dan menguasai semua bidang pekerjaan,” kata Markus. Tapi, itu tidak berarti dengan mengetahui secara mendalam semuanya lalu Markus mengerjakan sendiri. “Sebagai pimpinan kita harus bisa Mendelegasikan wewenang,” tuturnya. Mendelegasikan wewenang adalah suatu keharusan, tapi dia tetap harus tahu secara rinci. “Kan banyak pengusaha yang bersikap, ‘Ngapain saya tahu secara detail, saya serahkan saja kepada orang sudah cukup’. Nah, sikap yang seperti itu bukan pengusaha betul. Kita boleh mengetahui, tapi jangan dikerjakan sendiri. Kalau dikerjakan sendiri, kapan selesainya dan kapan memimpin orang lain”. Agaknya, keterlibatan total Markus dalam pekerjaannya itulah yang membuat perusahaan keluarga Alim terus berkembang. Keinginan Markus untuk maju juga kian menggebu-gebu.
Seiring dengan perkembangan usahanya, Markus makin rajin menimba ilmu dari berbagai sumber: mulai dari kursus-kursus hingga berbagai seminar, dan pergaulan dengan kalangan bisnis. Ia pun kerap menyerap gagasan dari berbagai buku yang dibacanya. Kenapa Markus demikian bersemangat menempah diri? “Orang yang tanpa pengetahuan tidak akan menjadi profesional,” kata Markus. Tapi, pengetahuan saja dianggap tidak cukup. Profesional saja masih kurang. Harus ada faktor lain, yakni punya kemauan keras, disiplin, dan ketekunan. “Kalau punya kemauan keras tapi gampang putus asa, itu tidak betul, harus tekun dan langgeng. Kemauan keras tapi tidak disiplin, itu juga salah. Dan yang tak kalah penting kemampuan membawahkan (leadership),” kata Markus, membeberkan kiatnya memimpin Maspion. Belajar sambil berbisnis itulah yang menempahnya hingga cepat matang. Tak heran jika dalam usia yang masih cukup muda yaitu usia  30 tahun, Alim Markus pun tampil sebagai Presiden direktur Grup Maspion, menggantikan posisi ayahnya pada 1980. Ketika itu, nama Logam Djawa tidak lagi berbunyi, karena pada 1971 Alim Husin merancang nama dan logo baru dan akhirnya keluarga Alim Husin memperoleh nama baru, yakni Maspion. Menurut Alim Markus, Maspion merupakan singkatan dari M=Mengajak A=anda S=selalu P=percaya I=industri O=olahan N=nasional. Dan pada akhirnya Markus bersama ayahnya mendirikan PT Maspion Plastic & Metal Manufacturing. Dan sejak itu nama Maspion mulai berkibar dan dikenal sebagai produsen alat-alat rumah tangga yang terbuat dari plastik dan alumunium. Setelah PT MASPION berdiri, Alim Husin menyerahkan tongkat  kepemimpinannya selaku presiden direktur kepada Alim Markus yang merupakan putra tertua, sementara Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa masing-masing menduduki posisi direktur pengelola. Dan Alim Husin sendiri menjabat posisi Chairman alias Ketua.
B.       Visi dan Misi Maspion  
1. Visi Maspion
a.         Memajukan perekonomian Indonesia melalui kegiatan perdagangan.
b.         penyediaan lapangan kerja dan pengembangan komunitas di area Kota Gresik.
c.         Menjadi perusahaan yang kuat di bidang building manufacture industry di Indonesia yang memiliki keunggulan Produk dengan kualitas unggul, Varian produk beragam, Menguasai pasar lokal dan Jaringan pemasaran luar negeri.      
2.  Misi Maspion
a.         Menyediakan produk yang berkualitas dan berdaya saing bagi kepentingan masyarakat.
b.         Menghasilkan keuntungan melalui pengelolaan perusahaan yang profesional dengan mempertimbangkan etika usaha yang sehat.
c.         Memberikan kontribusi bagi perkembangan perekonomian Indonesia.
d.        Menjadi penguasa pasar dan mengoptimalkan jumlah pelanggan.
C.      Etos Kerja Perusahaan
Untuk mempertahankan kebesaran Maspion Alim markus mengatakan ada 5 etos kerja yang harus dijaga dan di junjung tinggi di perusahaan, adapun etika etos kerja Maspion adalah sebagai berikut:
1.        Kesetiaan dan kerja keras
Untuk mencapai kesuksesan dan mencapai tujuan, tiap member dari organisasi harus memberikan integritasnya dan tiap orang harus siap untuk bekerja keras dan pintar untuk mencapai keuntungan bagi perusahaan maupun individu.
2.      Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kunci sukses menjadi seorang pemimpin. Kemampuan untuk menjadi pemimpin pasar adalah keunggulan kompetitif.
3.      Kebersamaan
Membangun perusahaan menjadi perusahaan yang mendunia dengan prinsip kebersamaan antar karyawan.
4.      Selalu Berkembang dan berkesinambungan
Perumbuhan tidak bisa diukur, maka strategi jangka panjang diperlukan untuk selalu tumbuh dan berkembang dengan baik.
5.      Kepuasan Konsumen
Memperhatikan kepuasan konsumen juga perlu untuk mempertahankan pelanggan kita agar tidak lari ketempat yang lain.

D.      Hasil Produksi yang dihasilkan Maspion
Dulu diawal berdirinya, Maspion hanya mengonsentrasikan usahanya di industry alumunium saja. Tapi Maspion kini yang sudah besar tidak hanya berkonsentrasi di industri alumunium saja tapi juga merambah ke industri plastik. Di industri plastik, yang dihasilkan Maspion bukan Cuma rantang atau termos dan berbagai macam peralatan rumah tangga lainnya, tapi juga pipa PVC. Bahkan lebih ke hulu lagi, masuk ke produk bijih plastik. Demikian pula di Industri alumunium, yang dihasilkan bukan lagi panci – panci sederhana, tapi dengan bahan yang lebih baik, stainless steel dan peralatan rumah tangga berlapis Teflon, serta aluminium untuk konstruksi.

E.       Proses Transaksi Penjualan di Maspion
PT.Maspion adalah perusahaan yang sudah besar yang telah dikenal banyak masyarakat. Karena image dan kualitas produk Maspion yang baik maka permintaan barang akan produk mereka. Permintaan barang datang dari individu-individu yang membuka toko kecil - kecilan, minimarket, supermarket, sampai hypermart. Pelanggan yang ingin membeli eceran dapat langsung membeli di bazaar Maspion, yang terletak di Plaza Maspion di jl.Gunung Sahari Raya ataupun pelanggan dapat langsung membeli di supermarket atau minimarket. Sedangkan pelanggan yang ingin membeli dalam jumlah besar (misalnya hero, hypermart, giant, atau retailer) dapat membeli dengan menghubungi bagian marketing dari PT. Maspion. Adapun syarat-syarat bila ingin membeli dalam jumlah besar adalah sebagai berikut :
1.      Menyediakan fotokopi NPWP
2.      Deposito uang di PT. Maspion
3.      Memberikan bukti izin usaha (bagi yang ingin membuka toko kecil-kecilan)
Setelah itu, pelanggan mengajukan permintaan barang kepada bagian marketing, setelah syarat-syarat terpenuhi maka bagian marketing akan memproses permintaan ke admin dan admin memproses ke gudang. Bila produk yang dipesan ada maka dapat diambil dan dibayar. Tapi bila barang yang dipesan kehabisan stock maka bagian gudang akan memesan ke pabrik, dan pabrik akan memproses produk lalu baru mengirimkan ke perusahaan, lalu perusahaan mengabari pelanggan dan produk dapat dikirim ke tempat atau diambil sendiri. Pembayaran dapat secara tunai ataupun transfer. Bila menggunakan cara transfer maka pelanggan harus memberikan bukti transfer dan mengkonfirmasi kepada bagian keuangan.
Dalam berhubungan dengan pelanggan tetap biasanya bagian marketing dari PT. Maspion akan menghubungi pelanggan tetap lewat telepon untuk melakukan penawaran bila ada produk baru atau produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dan bila ada event atau promosi tertentu maka bagian marketing juga yang akan menghubungi pelanggan.

F.       Wilayah Pemasaran Maspion
Maspion bukan cuma jago kandang. Selain menguasai Surabaya atau Jawa Timur, produk-produknya juga sudah merambah ke seluruh Indonesia, bahkan juga sudah  ke mancanegara. Perabotan rumah tangga mulai dari bahan plastik, stainless steel, aluminium, kipas angin, kulkas, AC, tempat tidur, alluminium foil, lampu neon, pompa air, dan masih banyak lagi dihasilkan dari pabrik-pabriknya di Jawa Timur. Dari tempat ini, berbagai jenis barang tersebut didistribusikan ke seluruh Tanah Air bahkan diekspor ke luar negri. Maspion memiliki beberapa bidang bisnis yang menjadi andalannya. Yang pertama adalah bidang produk konsumen. Bidang bisnis ini akrab bagi ibu-ibu rumah tangga karena memproduksi panci teflon, termos plastik, kulkas, kompor gas, pompa air, kipas angin dan sebagainya. Yang bergerak dalam bidang ini paling tidak PT Maspion, PT Trisula Pack Indah, PT Royal Chemical, PT Maspion Flatware, dan PT Indofibre Mattres Indonesia.


Bidang bisnis kedua adalah bidang konstruksi material dan industri di mana Maspion memiliki tujuh anak perusahaan. PT Maspion, PT Maspion Kencana, PT Indal Steel Pipe, PT Alumindo Light Metal Industry, PT Aneka Kabel Cipta Guna, PT Indal Aluminium Industry, dan PT Indalex. Bisnis properti juga digeluti oleh kelompok usaha raksasa ini. Beberapa proyek yang bisa disebutkan di sini adalah Maspion Mall, Wisma Maspion, Wisma Moneter, Pondok Maspion, CIMAC, PT Bintang Osowilangun, PT Maspion Industrial Estate, PT Alumindo Industrial Estate, PT Altap Prima Industrial Estate.
Dan tak ketinggalan pula adalah bisnis keuangan dan finansial di mana grup ini menonjol dengan Bank Maspion, Maspion Securities, dan Maspion Money Changer.Grup Maspion dalam melakukan ekspansi bisnisnya melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan kelas atas, misalnya dengan Grup Samsung, Korea dan Grup Marubeni, Jepang. Grup ini juga melakukan kerja sama dengan Dupont dan Ishizuka dari Jepang. Pada umumnya Grup Maspion memperoleh porsi saham sekitar 50%.

G.      Karyawan dan Gaji Maspion
PT. Maspion  yang tersebar di tiga lokasi pabrik (Maspion Unit I, II dan III) ada 47 pabrik dan ada sekitar 20.000 orang lebih karyawannya. Untuk memimpin perusahaan sebesar itu, Markus dibantu adik-adiknya Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa. Jika di perusahaan lain tuntutan utama pemogokan biasanya menyangkut penyesuaian upah atau gaji, di Maspion lain, karena tingkat upah di kelompok perusahaan ini memang selalu di atas upah minimal yang ditetapkan Pemerintah. Justru karena upahnya yang sudah lumayan itulah, Maspion terhindar dari pemogokan. Ketika aksi mogok merebak di Surabaya, seorang pejabat di sana menunjuk Maspion sebagai contoh perusahaan besar yang tak pernah dilanda pemogokan, dan meminta pengusaha di Surabaya mencontoh Maspion. Markus ingat persis omongan pejabat itu diucapkan pada bulan Juni 1993.
Untuk menjalin kebersamaan setiap sabtu sore 200 – 300 karyawan Maspion Unit 1 diangkut untuk berolahraga walaupun sekedar senam atau lari atau pertandingan antar pabrik. “Mereka berolahraga dan kami menghitung waktu olahraga itu sebagai lembur,” kata Markus. Saat berolahraga itulah, kebersamaan karyawan dengan pimpinannya digalang. Energi para karyawan yang masih muda-muda pun tersalur secara positif.



BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Maspion dan Alim Markus adalah dua nama yang tak terpisahkan. Di Jawa Timur, orang mengenal nama Maspion adalah sebagai kelompok usaha besar, yang menjamah berbagai bidang usaha,seperti industri peralatan rumah tanga, elektronik, perbankan, real estate hingga perbisida. Sedangkan Alim Markus dikenal sebagai Presiden Direktur Grup Maspion, yang mampu melambungkan nama Maspion sebagai salah satu kelompok usaha yang paling bersinar di Jawa Timur. Kebudayaan Perusahaan Maspion meliputi Kesetiaan dan kerja keras, Kepemimpinan, Kebersamaan, Selalu Berkembang. Hasil produksi yang dihasilkan Maspion Dulu diawal berdirinya, Maspion hanya mengonsentrasikan usahanya di industry alumunium saja. Tapi Maspion kini yang sudah besar tidak hanya berkonsentrasi di industri alumunium saja tapi juga merambah ke industri plastik. Di industri plastik, yang dihasilkan Maspion bukan Cuma rantang atau termos dan berbagai macam peralatan rumah tangga lainnya, tapi juga pipa PVC. Bahkan lebih ke hulu lagi, masuk ke produk bijih plastik. Demikian pula di Industri alumunium, yang dihasilkan bukan lagi panici-panci sederhana, tapi dengan bahan yang lebih baik, stainless steel dan peralatan rumah tangga berlapis Teflon, serta aluminium untuk konstruksi.
Proses Transaksi Penjualan di Maspion apabila Permintaan barang datang dari individu-individu yang membuka toko kecil - kecilan, minimarket, supermarket, sampai hypermart. Pelanggan yang ingin membeli eceran dapat langsung membeli di bazaar Maspion, yang terletak di Plaza Maspion di jl.Gunung Sahari Raya ataupun pelanggan dapat langsung membeli di supermarket atau minimarket. Sedangkan pelanggan yang ingin membeli dalam jumlah besar (misalnya hero, hypermart, giant, atau retailer) dapat membeli dengan menghubungi bagian marketing dari PT. Maspion. Pemasaran Maspion, Maspion bukan cuma jago kandang. Selain menguasai Surabaya atau Jawa Timur, produk-produknya juga sudah merambah ke seluruh Indonesia, bahkan juga sudah  ke mancanegara. Perabotan rumah tangga mulai dari bahan plastik, stainless steel, aluminium, kipas angin, kulkas, AC, tempat tidur, alluminium foil, lampu neon, pompa air, dan masih banyak lagi dihasilkan dari pabrik-pabriknya di Jawa Timur. Jumlah Karyawan dan Gaji Maspion, PT. Maspion  yang tersebar di tiga lokasi pabrik (Maspion Unit I, II dan III) ada 47 pabrik dan ada sekitar 20.000 orang lebih karyawannya. Untuk memimpin perusahaan sebesar itu, Markus dibantu adik-adiknya Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa.


1 comment:

  1. Kami dari PT TWIN Logistics mengajukan penawaran kerjasama dalam bidang pengurusan barang Import RESMI & BORONGAN.

    Services Kami,
    Customs Clearance Import sistem Resmi maupun Borongan
    Penanganan secara Door to Door ASIA & EROPA Sea & Air Service
    Penyediaan Legalitas Under-Name (Penyewaan Bendera Perusahaan)
    Pengiriman Domestik antar pulau seluruh Indonesia laut dan Udara atau Darat.

    Berikut Attecment terlampir.

    Terima kasih atas kepercayaan kepada kami, semoga kerjasamanya berjalan dengan lancar.
    Jika ada yang ingin dipertanyakan, silahkan hubungi kami di Nomor Phone : +62 21 8498-6182, 8591-7811 Whatssapp : 0819-0806-0678 E-Mail : andijm.twinlogistics@yahoo.com

    Best Regards,

    Mr. Andi JM
    Hp Whatssapp : 0819-0806-0678 / 0813-8186-4189
    = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = == = = = =
    PT TUNGGAL WAHANA INDAH NUSANTARA
    Jl. Raya Utan Kayu No.105 B Jakarta Timur 13120 Indonesia
    Phone : +62 21 8498-6182, 8591-7811 Fax : +62 21 8591-7812
    Email : pt.twinlogistics@yahoo.com, andijm@twin.co.id
    Web : www.twinlogistics.co.id, www.twin.co.id

    ReplyDelete